MAKALAH TEORI AKUNTANSI
Laporan Keuangan Neraca dan Riset Neraca
Dosen Pembimbing :
Drs. Sunardi, S.E.,M.Si.
Disusun Oleh :
Paket : CA.15.1
Kelompok : 4
Denny Apriyani (222015044)
Shindy Sandra Debby (222015037)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah syukur atas kehadirat Allah SWT., yang telah memberi rahmat dan hidayah, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah Laporan Keuangan Neraca dan Riset Neraca dengan baik tanpa ada halangan dan rintangan. Selanjutnya salawat serta salam, semoga senantiasa tercurah kepada nabi Muhammad SAW., yang telah mengeluarkan manusia dari kebodohan, lalu menjadi penuh dengan ilmu pengetahuan. Amin.
Makalah Laporan Keuangan Neraca dan Riset Neraca ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi dan juga sebagai tambahan pengetahuan untuk para pembaca, khususnya mengenai Laporan Keuangan Neraca dan Riset Neraca.
Tak lupa juga, Kepada Bapak Sunardi, penyusun mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya, karena telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penyusun dalam membuat makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini belum sempurna, mungkin masih banyak terdapat kekurangan di dalam penulisan dan penyusunan, baik pada kata-kata ataupun gaya bahasa yang penyusun gunakan kurang tepat. Oleh karena itu, kepada para pembaca dan pakar, penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun, demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Palembang, 6 Oktober 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1. Latar Belakang 4
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
2.1. Pengertian Laporan Keuangan 5
2.2. Jenis Laporan Keuangan 5
2.3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan 6
2.4. Laporan Periodik yang diwajibkan SEC ..18
2.5. Catatan dan Penjelasan Laporaan Keuangan 19
2.6. Peristiwa Kemudian 20
2.7. Pengungkapan Laporan Keuangan di Pasar Modal 21
BAB III PENUTUP 34
3.1. Kesimpulan 34
3.2. Saran 34
DAFTAR PUSTAKA 34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam sebuah perusahaan atau lembaga keuangan sseperti perbankan, laporan keuangan merupakan suatu komponen yang paling penting dalam menjalankan kegiatannya, salah satunya adalah laporan neraca, dengan membuat neraca kita bias menyusun laporan laba rugi dan perubahan modal. Karena segitu pentingnya maka dalam menyusun neraca kita harus teliti dalam memasukan dan memperkirakan akun akun yang ada. Oleh karena itu, pada kesempatan ini pemakalah akan mencoba membahas tentang laporan neraca ini.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini.
1. Apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan?
2. Apa saja Jenis Laporan Keuangan?
3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan?
4. Apa itu laporan neraca?
1.3. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan
2. Mengetahui apa saja Jenis Laporan Keuangan.
3. Mengetahui Isi dan Elemen Laporan Keuangan.
4. Mengetahui Apa itu laporan neraca.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan , selain itu laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban accountability. Sekaligus menggambarkan indicator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
2.2. Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan sebenarnya ada banyak, namun laporan keuangan utama menurut SAK hanya tiga, yaitu:
1. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu
2. Perhitungan laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba/rugi perusahaan pada suatu periode tertentu
3. Laporan arus kas, memuat sumber dan pengeluaran kas perusahaaa selama satu periode.
Dulu dikenal Laporan Sumber dan Penggunaan Dana. Dana disini diartikan bermacam-macam yaitu:
1. Dana diartikan Sebagai Kas
2. Dana diartikan sebagai Aktiva Cepat (Quick Assets).
3. Dana diartikan sebagai Monetery Assets.
4. Dana diartikan sebagai Aktiva Lancar.
5. Dana diartikan sebagai Modal Kerja (aktiva Lancar dikurang Utang lancar)
6. Dana diartikan sebagai keseluruhan Aktiva
Laporan arus kas dibagi dalam kelompok berikut:
1. Kegiatan Operasi
2. Kegiatan Investasi
3. Kegiatan Pendanaan Pembiayaan (Keuangan)
Laporan Kas dapat disusun dengan 2 cara:
1. Direct Method
2. Indirect Method
Orang sering memberikan jenis laporan keuangan lain seperti:
1. Daftar laba ditahan (Retained Earning Statement);
2. Daftar perubahan modal (Capital Statement)
3. Daftar perhitungan Harga Pokok (Cost Of Good Manufactured Statement)
Daftar ini semua merupakan daftar pendukung (supporting Statement) dari laporan keuangan utama. Bukan laporan yang berdiri sendiri.
2.3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan
Ada 3 hal yang harus diingat dalam mempertimbangakan apakah suatu transaksi dapat dianggap sebagai elemen laporan keangan atau tidak:
1. Konsep Income dalam istilah tadi harus dianggap lebih luas daripada istilah income menurut akuntansi secara tradisional
2. Pengertian assets, liabilities, equity menyangkut pada jumlah kekayaan, klaim terhadap sumber-sumber tadi pada suatu waktu tertentu (pertanggal tertentu). Sedangkan pengertian revenue, expense, gains, dan losses menyangkutt pengaruh transaksi, kejadian selama periode tertentu (dari satutanggal ke tanggal yang lain)
3. Nilai assets, liabilities, equity dianggap berubah akibat pengaruh revenue, expense, gain, loss. Dengan begitu, laporan keuangan dianggap punya kaitan antara satu dengan yang lain.
Dalam statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.6 elemen akuntansi itu adalah assets, Liabilities, Owners’ Equity, Revenues,Gains, Expenses, dan Losses.
Dalam mengkaji elemen akuntansi dan hubungan laporan laba rugi dengan neraca dikenal dua pendekatan:
1. Articulated Approach
Pada pendekatan ini, kedua laporan keuangan dianggap memiliki hubungan matematis, di mana laporan laba rugi hanya merupakan perubahan modal pada periode itu, dengan asumsi tidak ada transaksi modal dan transaksi penyesuaian modal
2. Non-Articulated Approach
Pada pendekatan ini, hubungan antara neraca dan laba rugi dianggap tidak ada, minimal tidak otomatis dan masing masing berdiri sendiri.
Dalam pendekatan Articulated di kenal 2 konsep:
1. Revenue – expense Approach
Konsep ini menganggap bahwa laporan utama adalah laporan laba rugi. Laba rugi diperoleh dari pengurangan (matching) biaya yang diakui.
2. Asset Liability Approach
Konsep ini menganggap bahwa langkah pertama bukan mengukur laba, tetapi mengukur harta dan kewajiban.
1. Laporan Neraca (Posisi Keuangan)
a. Pengertian
Neraca atau posisi keuangan menggambarkan posisi keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time, disebut pertanggal tertentu missal per tanggal 31 Desember 2005. Posisi yang digambarkan yaitu posisi harta, utang, dan modal.
b. Definisi Komponen Neraca
1. Definisi Harta
Menurut Commite on Terminology, asset adalah sesuatu yang akan disajikan disaldo debit yang akan dipindahkan setelah tutup buku sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi (bukan karena saldo negative yang akan dinilai sebagai utang), saldo debit ini merupakan hak milik atau nilai yang dibeli atau pengeluaran yang dibuat untuk mendapatkan kekayaan dimasa yang akan datang
Menurut APB Statement, (1970:132), asset adalah kekayaan ekonomi perusahaan, termasuk didalamnya pembebanan yang ditunda, yang dinilai dan diakui sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
Menurut FASB (1985) asset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai di masa yang akan dating oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang sudah berlalu.
2. Pengakuan dan penilaian Aktiva dan Kewajiban
Prinsip yang berlaku sekarang dalam pengakuan dan peniilaian aktiva dan kewajiban sesuai yang digariskan APB:
Pencatatan aktiva didasarkan pada kejadian kapan perusahaan mendapatkan kekayaan atau aktiva itu dari pihak lain sedangkan kewajiban kapan muncul kepada pihak lain. Penilaian keduanya didasarkan pada nilai tukar, nilai pengorbanan pada pengalihan terjadi. Nilai ini disebut acquisition cost.
Dalam hal pengorbanan yang diberikan adalah aktiva buka uang (nonmoneter), nilai yang dipakai adalah harga pasar barang yang diserahkan. Selain itu, berbagai nilai yang sering dipakai dalam penilaian aktiva adalah:
a. Book Value, adalah harga buku yang diperoleh dari nilai perolehan historis dikurangi akumulasi penyusutan yang telah dibebankan kepada pendapatan
b. Replacement Cost adalah nilai barang yang dimaksudkan jika diganti dengan barang lain yang sama
c. Selling price adalah harga penjualan
d. Net Realizable Value adalah harga jual dikurangi biaya penjualan dan dikurangi tingkat margin yang normal.
Beberapa metode penilaian asset digambarkan oleh Wolk,et.al.
Aset Metode penilaian
Piutang Taksiran nilai net relizable value
Investasi Cost, lower of cost or market, atau market (tergantung jenis investasi) metode equity
Persediaan barang Cost, replacement cost, net relizable value atau net rezable value dikurangi mark up total
Aktiva dibangun sendiri Aktiva Tetap Full absorption costing untuk perusahaan dan kapitalisasi bunga untuk yang bukan persediaan
Pertukaran Aktiva non yang sejenis Cost, alokasi cost dan nilai buku
Nilai buku asset lama ditambah dengan kas yang sejenis diberikan
Aktiva tak berwujud Nilai buku
Pembebanan ditunda Nilai buku
3. Definisi Kewajiban/ Utang (Liabilities)
Kewajiban adalah saldo kredit atau jumlah yang harus dipindahkan dari saat tutup buku ke periode tahun berikutnya berdasarkan pencatatan yang sesuai dengan prinsip akuntansi (saldo kredit bukan akibat saldo negative aktiva).
Tiga sifat kewajiban:
a. Kewajiban itu benar ada
b. Kewajiban itu tidak dapat dihindarkan
c. Kejadian yang menyebabkan perusahaan memiliki kewajiban telah terjadi.
Istilah penting dalam kewajiban
a. Contractual liabilities, adalah kewajiban yang didukung oleh perjanjian tertulis
b. Constructive obligation, adalah kewajiban yang tidak dinyatakan secara tertulis, misalnya pembayaran cuti atau bonus tertentu
c. Equitable obligation, adalah kewajiban yang tidak dikuatkan kontrak dan hanya karena kewajiban moral atau kewajiban demi kewajaran atau keadilan.
d. Contingent liabilities, adalah suatu situasi atau keadaan yang menggambarkan ketidakpastian apakah mungkin menumbulkan keuntungan atau kerugian bagi perusahaan, dimana hanya dapat dipastikan apabila sesuatu kejadian atau beberapa kejadian dimasa yang akan dating terjadi atau tidak.
e. Deferred credit, adalah sejenis kewajiban tetapi bukan dalam pengertian memberikan pengorbanan dimasa yang akan datang. Ada 2 jenis yaitu:
a. Prepaid revenue, adalah penerimaan free dimuka yang belum sepuhnya diimbangi dengan pemberian jasa atau produk yang dibayar
b. Deferred revenue, akibat peraturan pengakuan pendapatan, misalnya Investment tax credit dan laba rugi dari transaksi leaseback.
f. Executory contract adalah perjanjian yang belum dilaksanakan, tetapi kita sudah terikat dengan perjanjian baik untuk memenuhi kewajiban dimasa yang akan datang maupun yang akan menerima kekayaan atau jasa dimasa yang akan datang.
4. Pengakuan dan Penilaian Kewajiban
Menurut APB Statement No.4 serta SFAC No.5 kewajiban dinilai sebesar kejadian dalam transakasi, biasanya jumlah yang akan dibayarkan dimasa yang akan datang biasanya didiskontokan (dinilai berdasarkan present value-untuk jangka panjang), sejumlah niilai pertukaran, atau sejumlah nilai normal.
2. Modal Pemilik (Owner’s Equity)
Equity adalahsuatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lemba (entity) setelah dikurangi kewajibannya. Dalam perusahaan equity adalah modal pemilik.
Dalam perusahaan perseorangan, niilai modal ini merupakan modal pemiliknya sendiri. Sementara itu, dalam perusahaan perseroan perlu dibedakan antara modal disetor dengan modal karena pendapatan. Dividen hanya doobayar dari laba ditahan bukan dari modal diosetor.
Modal setor atau contributed capital dapat dibagi menjadi:
1. modal statuer adalah jumlah batas kewajiban pemilik, modal ini dinilai sebesar harga pasri atau harga nominal.
2. modal lainnya, seperti agio saham, modal donasi, modal dari pengeluaran kembali treasury stock, stock option, dan lainnya.
Laba Ditahan
Laba ditahan terdiri dari laba tahunan, penyesuaian atau koreksi tahun sebelumnya, dan besaran deviden.
Cadangan (Reserve)
Dalam arti umum cadangan berari sesuatu yang disimpan untuk maksud tertentu. Dalam akuntansi sering dianggap sebagai pos penilaian atau taksiran kewajiban, misalnya cadangan piutang ragu-ragu, cadangan penghapusan, cadangan utang pajak, dan lainnya.
Pengakuan dan Penilaian Modal
Transaksi modal dapat dibagi 2, transaksi modal dan transakksi yang berkaitan dengan laba. Transaksi golongan pertama menyangkut transaksi langsung dari pemilik dengan perusahaan, misalnya pembayarann dan pengambilalihan modal. Golongan kedua menyangkut transaksi laba rugi, koreksi tahun lalu, dan sebagainya.
3. Off Balance Sheet
Dalam peristilahan akuntansi dan juga di perbankan khususnya dikenal apa yang disebut off balance sheet ini adalah ransaksi yang terjadi dalam perusahaan, tetapi karena menurut aturan, baik aturan prinsip akuntansi maupun aturan lainya tidak dimasukkan dalamneraca atau belum boleh dicatat dalm proses akuntansi. Transaksi ini biasanya menyangkut transaksi cash atau transaksi intrumen keuangan lainnya yang belum direalisasi, misalnya:
a. Giro, yang belum jatuh tempo kas bon
b. Hak untuk menerima kas atau asset keuangan lainnya
c. Hak menukarkan asset keuangan lainnya yang lebih menguntungkan
Khusus bank sesuai PSAK No. 31 masa penyajian dan pengungkapan adalah
a. Neraca
b. Laporan laba rugi
c. Laporan arus kas
d. Laporan pperubahan ekuitas
e. Catatan atas laporan keuangan
Neraca
Bank menyajikan aktiva dan kewajiban dalam neraca berdasarkan karakteristiknya dan disusun berdasarkan urutan likuiditasnnya.
Dengan memperhatikan ketentuan yang diatur dalam PSAK lainya, penyajian pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan mencangkup, tetapi tidak terbatas pada unsure aktiva, kewajiban, dan ekuitas .
Aktiva
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank lain
Penempatan pada bank lain
Efek-efek
Efek yang dibeli dengan janji jual kembali
Tagihan derivative
Kredit
Tagihan akseptasi
Penyertaan saham
Aktiva tetap
Aktiva lain-lain
Kewajiban
Kewajiban segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Efek-efek yang dijual dengan janji beli kembali
Kewajiban derivative
Kewajiban akseptasi
Surat berharga yang diterbitkan
Pijaman diterima
Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi
Kewajiban lain-lain
Pinjaman subordinasi
Ekuitas
Modal disetor
Tambahan modal disetor
Saldo laba (rugi)
Laporan Laba Rugi
Bank menyajikan laporan laba rugi dengan mengelompokan pendapatan dan beban menurut karakteristiknya dan disusun dalam bentuk berjenjang (multiple step) yang menggambarkan pendapatan atau beban yang berasal dari kegiatan utama bank dan kegiatan lain.
Laporan laba rugi bank menyajikan secara terperinci unsure pendapatan dan beban, serta membedakan antara unru-unsur pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan operasional dan nonoperasional.
Dengan memerhatikan ketentuan yang diatur dalam PSAK lainnya, penyajian pada laporan laba rugi atau pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan mencangkup.
Jenis jenis pendapatan utama dari operasi suatu bank, antara lain, adalah pendapatan bunga, pendapatan komisi dan provisi, serta pendapatan jasa lainnya.
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas disajikan sesuai PSAK 1: penyajian laporan keuangan
Laporan perubahan ekuitas menyajikan peningkatan dan penurunan aktiva bersih atau kekayaan bank selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas disajikan dengan PSAK 2: Laporan Arus Kas dan harus disusun berdasarkan kas selama periode laporan.
Kas dan setara kas terdiri:
a. Kas
b. Giro pada Bank Indonesia
c. Giro pasa Bank lain
Mengingat bank mempunyai likuiditas yang sangat ketat jika dibandingkan dengan perusahaan pada umumnya maka penempatan yang segera akan jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang dari tanggal perolehannya tidak termasuk dalam perhitungan.
Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba-rugi, dan laporan arus kas yang perlu penjelasan harus didukung dengan informasi yang dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Analisis Jatuh Tempo Aktiva dan Kewajiban
Bank harus mengungkapkan analisis dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal neraca sampai dengan tanggal jatuh tempo.
4. Bentuk Neraca
a. Bentuk Neraca Staffel atau Report Form
Neraca ini dilaporkan satu halaman verikal. Disebelah atas dicantumkan total aktiva dan dibawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal
b. Bentuk Kedua Neraaca Skontro atau T-Account Form
Di sini aktiva disajikan di sebelah kiri (di Inggris di Kanan) dan kewajiban serta modal ditempatkan sebelah kanan sehingga penyajiannya sebelah menyebelah
c. Bentuk yang menyajikan posisi keuangan (Financial Position Form)
Dalam bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk sebelumnya yang berpedoman para peranan akuntansi. Dalam bentuk ini pertama dicantumkan aktiva lancer dikurangi utang lancer dan pengurangannya diketahui modal kerja. Modal kerja ditambah aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi utang jangka panjang, maka akan diperoleh modal pemilik.
5. Penyajian Neraca Menurut Standar Akuntansi
Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan standar akuntansi yang lazim.Keuangan harus disusn secara sistematis sehingga dapat memberi kaan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.Untuk lebih dapat menggambarkan secara wajar sifat dan perkembangan perubahan yang dialami perusahaan dari waktu ke waktu sangat dianjurkan agar perusahaan menyusun laporan keuangan komparatif, setidaknya untuk dua tahun terakhir.
Komponen-komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut :
AKTIVA :
• Aktiva lancar
• Investasi (penyerahan)
• Aktiva tetap
• Aktiva yang tidak berwujud
• Aktiva lain-lain
KEWAJIBAN
• Kewajiban lancar (jangka pendek)
• Kewajiban jangka panjang
• Kewajiban lain-lain
MODAL
• Modal saham
• Agio saham
• Laba yang diitahan
Penyajian diatas merupakan pencerminan dari klasifikasi lazim pos neraca sebagai berikut:
a. Aktiva diklasifikasikan menurut urutan likuiditas
b. Kewajiban diklasifikasikan menurut urutan jatuh tempo
c. Modal diklasifikasikan berdasarrkan siafat kekekkalan .
Perkiraan lawan (offset/contra account) atas pos neraca tertentu disajikan sebagai unsur pengurangan atas pos neraca yang bersangkutan.Sebagai cotoh penyisihan piutang yang diragukan disajikan sebagai pengurang terhadap jumlah piutang usaha,akumulasi penyusutan di sajikan sebagai pengurang terhadap jumlah aktiva tetap,demikian pula diskonto uang obligasi dapat disajikan pada kelompok kewajiban sebagai pengurang terhadap pos uang obligasi.
6. Keterbatasan Neraca
Mulanya para pemakai laporan menaruh kepercayaaan besar terhadap neraca,tetapi karena perhatian investor beralih ke earning per share sebagai alat menilai perusahaan,peranan laporan laba rugi semakin penting bagi pembaca laporan keuangan perusahaan.Belakangan ini perhatian kembali bagi masalah kekayaan,utang dan modal tang akan digunakan untuk pertubuhan modal,maka perhatian kembali ke neraca khususnya pada likuiditas,leverage,danreturn on equity atau return on asset. Upaya untuk menaaikan kegunaan neraca semakin dilakukan mulai dari metede penilaian, penyajian yang komporatif sampai pada akuntansi inflansi.Kelemahan yang paling berat dari neraca ini adalah ketidak mampuannya menyajikan informasi current value dari asset yang dimiliki perusahaan.
2.4. Laporan Periodik yang Diwajibkan SEC (Securities Exchange Commission)
Di Amerika,SEC atau Badan Pengawas Pasar Modal mewajibkan perusahaan yang go public melaporkan secara periodic laporan keuangannya sebagai berikut.
1. Form 10 – K. ini adalah laporan tahunan yang harus disampaikan tiga bulan atau Sembilan puluh hari setelah akhir tahun buku.
2. Form 10 –¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬ Q. Ini merupakan laporan keuangan kuartal yang harus disampaikan 45 hari setelah akhir kuartal. Kuartal 1,2 dan 3. Kuartal 4 tidak perlu karena sudah tergabung dalam laporn tahunan atau form 10 ¬¬¬¬¬¬¬-–¬¬¬ K.
3. Form 8 ¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬– ¬¬ K. Laporan ini harus disampaikan lima belas hari setelah kejadian tertentu dilaksanakan.Kejadian itu adalah
a. Perubahan dalam hal pengawasan perusahaan.
b. Pembelian atau penjualan aset yang demikian besar.
c. Bangkrut atau mengalami dampak bangkrut.
d. Perubahan akuntan pemeriksaan.
e. Kejadia lin yang dianggap penting bagi pemegang saham.
Laporan tahunan bisanya harus disusun oleh perusahaan go public setip akhir tahun periode pembukuan.Biasanya ini laporan tahunan adalah sebagai berikut:
1. Neraca yang sudah di audit untuk dua tahun terakhir.
2. Laporan laba rugi untuk tiga tahun terakhir.
3. Laporan keuangan penting selama lima tahun terakhir,seperti penjualan, laba operasi, laba per lembar saham, jumlah aktiva, utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa, dividen per lembar saham biasa,dan iinformasi lainnya yang berkaitan dengan data keuangan yang dianggap perlu.
4. Penjelasan manajemen tentang situasi keuangan perusahaan, hasil operasi, likuiditas, sumber dana modal, tren yang baik dan yang kurang baik,kejadian yang bersifat tidak pasti, penyebab perubahan dalam laporan keuangan, pengaruh inflasi, dan perubahan harga, san proyeksi masa depan.
5. Ikhtisar informasi keuangan intern untuk tiap kuartal pada tahun yang bersangkutan.
6. Data penting yang menyangkut segmen industri, kegiatan perusahaan domestik dan luar negeri dan penjulan ekspor.
2.5. Catatan dan Penjelasan Laporaan Keuangan
Catatan dan penjelasan laporan keuangan (notes tofinancial statement) merupakan bagian yang tak terpisah dari laporan keuangan.Biasanya hal-hal yang diungkapkan dalam catatan dan penjelasan laporan keuangan ini adalah sebagi berikut:
1. Kebijakan akuntansi, misalnya metode laporan konsolidasi, metode penyusutan, persediaan barang , pengakuan hasil, perubahan akuntansi dan sebagainya.
2. Penjelasan tentang perkara di pengadilan jika ada,kewajiaban contingent laba rugi kontigensi dan komitmen yang tidak biasa.
3. Rencana penggabungan usaha,penjelasan transaksi yang tidak biasa related party transactions (hubungan istimewa)dengan perusahaan anak,induk, direksi, pemegang saham, dan lai-lain.
4. Penjelasa tentang jenis saham, program pemberian saham kepada pegawai (ESOP =Employee Stock Ownership Plan),dividen saham dan lain-lain.
5. Jumlah penyusutan dan biaya riset dan pengembangan.
6. Penjelasan pos penting seperti umur piutang,perincian persediaan, aktiva tetap,penjualan,pembelian barang,dan daftar biaya produksi.
7. Penjelasan tentang pajak penghasilan, komposisi, restitusi,perkara di majelis perpajakan.
2.6. Peristiwa Kemudian (Subsequent Event)
Peristiwa kemudian adalah transaksi atau kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca sebelum laporan keuangan dikeluarkan atau diumumkan. Peristiwa kemungkinan ini ada kemungkinan:
1. Menibulkan penyesuaian terhadap laporan keuangan
2. Memerlukan disclosure (pengungkap)
3. Tidak memerlukan apa-apa
Adjusment perlu jika jumlah yang ada dalam laporan keuangan harus disesuaikan karena adanya peristiwa kemudian yang memebrikan bukti yang berkaitan dengan keadaan yang terjadi pada tanggal neraca dan memengaruhi laporan keuangan secaea materiil.Misalnya debitur yang bangkrut bisa memengaruhi taksiran penyisihan piutang ragu-raguyang sebelumnya sudah ada indikasi kearah bangkrut pada tanggal neraca.
Pengungkapan perlu jika peristiwa kemudian memberikan bukti yang berkaitan denga persyaratan yang tidak ada pada tanggal neraca.Misalnya debitur yang mengalami musibah banjir yang tidak diduga dan tidak ada tanda-tanda pada tanggal neraca tidak perlu adjustment penyisihan piutang.Misalnya yang lain adalah:
1. Penjualn saham dan obligasi yang cukup besar
2. Pembelian atau penjualan aset yang cukup besar termasuk adanya penggabungan usaha
3. Laba rugi dari realized dan unrealized surat berharga dari investasi
4. Pengajuan perkara atau penyelesaian perkara dipengadilan
5. Penurunan nilai persediaan yang tidak ada indikasi pada tanggal neraca
6. Kerugian akibat keadaan yang tidak diduga seperti banjir,kebakaran,pencurian
Gempa bumi,dan lain sebagainya.
7. Pergantian pengurus perusahaan.
2.7. Pengungkapan Laporan Keuangan di Pasar Modal
Elemen pengungkapan yang diterapkan BAPEPAM-LK dan tim lain di Indonesia.Elemen pengungkapan ini di susun oleh tim yang setiap tahun melakukan perlombaan laporan tahunan perusahaan publik.Sponsornya adalaah kementerian BUMN didukung oleh Ditjen Pajak,BAPEPAM-LK,Bank Indonesia,Jakarta Study Exchange IAI dan NCGP.
Kriteria penjelasan:
I. Umum
a. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar,dinjurkan menyajikan juga dalam bahasa ingris
b. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas.
c. Mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas, nam perusahaan dan tahun annual Report ditampilkan di:
1. Sampul muka,samping dan belakang
2. Setiap halaman
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting
1. Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama lima tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari lima tahun,informasi memuat antara lain:
a. Penjualan /pendapatan usaha
b. Laba (rugi) kotor
c. Labaa (rugi) usaha
d. Laba (rugi) bersih
e. Jumlah saham yang beredar
f. Laba(rugi) bersih per saham
g. Proforma penjualan /pendapatan usaha
h. Proforma laba (rugi) bersih
i. Proforma laba (rugi)per sham
j. Modal kerja bersih
k. Jumlah aktiva
l. Jumlah investasi
m. Jumlah kewajiban
n. Jumlah ekuitas
o. Rasio-rasio keuangan
2. Laporan tahunan wajib memuat informasi harga saham tertinggi, terendah dan penutupan,serta jumlah saham yang diperdagang kan untuk setiap masa triwulan dalam dua tahun buku terakhir (jika ada)
Harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemeacahan saham,dividen saham,dn saham bonus,dan bentuk tabel atau grafik.
III. Laporan Dewan Komisarais dan Direksi
1. Laporan Dewan Komisaris memuat hal-hl seabagai berikut:
a. Penilaian terhadap kinerja direksi mengenal pengelolaan perusahaan mencakup antara lain kebijakan strategis,perbandingan antara hasil yang dicapai dengan ditargetkan,dan Kendala-kendala yang dihadapi perusahaan serta rekomendasi atau nasihat yang telah disampaikan Dewan komisaris berkenaan dengan hal tersebut.
b. Penilaian atas penerapan tata kelola perusahaan yng baik yang telah dilaksanakan oleh perusahaan termasuk rekomendasi atau nasihat yang telah disampaikan Dewan Komisaris berkenaan dengan hal tersebut.
c. Pandangan atas prospek usaha perusahaan dan strategis pencapaian yang disusun oleh Direksi.
d. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris.
e. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada)
f. Laporan Dewan Komisaris wajib ditandatangani oeh seluruh anggota Dewan Komisaris dengan menyebutkan nama dan jabatannya.Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan wajib menjelaskan alasannya.
2. Laporan Direksi memuat hal-hal sebagai berikut
a. Kinerja Perusahaan mencakup antara lain kebijakan strategis,perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yng ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.
b. Prospek usaha dan strategis pencapaiannnya
c. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah diaksanakan oleh perusahaan.
d. Perubahan komposisi Diireksi (jika ada)
e. Laporan Direksi wajib ditandatangani oeh seluruh anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya.Dalam hal terdapat anggota Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan wajib menjelaskan alasannya.
IV. Profil Perusahaan
1. Nama dan alamat perusahaan
2. Riwayat singkat perusahaan,mencakup antara lain,tanggal/tahun pendirian,nam dan perubahan nama perusahaan (jika ada)
3. Bidang usaha meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan.
4. Struktur organisasi dalam bentuk bagan.
5. Nama,jabatan,dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris.
6. Nama,jabatan,dan riwayat hidup anggota Direksi.
7. Komposisi pemegang saham,nama pemegang saham dan persentase kepemilikan (untuk kepemilikan 5 %atau lebih,Direktur dan Komisaris yang memiliki saham,dan pemegang saham lainnya.
8. Daftar anak perusahaan dan atau perusahaan Asosiasi,Informasi memuat antara lain:
a. Nama anak perusahan /perusahan asosiasi
b. Persentase kepemilikan saham
c. Keterangan tentang bidang usaha anak perusahaan atau perusahaan asosiasi
d. Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan (telah beroperrasi atau belum beroperasi)
9. Kronologis pencatatan saham (jika ada),mencakup antara lain:
a. Kronologis pencatatan saham
b. Jenis tindakan korporasi(corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham
c. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku
d. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan
10. Kronologis pencatatan efek lainnya (jika ada)mencakup antara lain:
a. Kronologis pencatatan lainnya
b. Jenis tindakan korporasi (corporate action)yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya
c. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku
d. Nama bursa dimana efek lainnya tersebut dicatatkan
e. Peringkat efek
11. Jumlah karyawan (korporatif 2 tahun )dan deskripsi pengembangan kompotensinya (misal:aspek pendidikan dan pelatihan karyawan),informasi memuat antara lain: jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi dan tingkat pendidikan
12. Penghargaan dan sertifikasi yang dterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional, informasi memuat antara lain:
a. Nama penghargaan
b. Tahun perolehan
c. Badan pemberi penghargaan
d. Masa berlaku
13. Nama dan alamat lembaga dan/ atau profesi penunjang pasar modal
14. Nama dan alamat anak perusahaan dan /atau kantor cabang dan atau kantor perwakilan (jika ada)
V. Analisis dan pembahasan manajemen atas kinerja perusahaan
1. Tinjauan operasi per segmen, memuat uraian mengenai produksi penjualan /pendapatan usaha,profitabilitas,dan peningkatan kapasitas produksi untuk masing-masing segmen usaha
2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan,analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan anatara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun yang sebelumnya,antara lain mengenai:
a. Aktiva lancar, aktiva tidak lancar,dan jumlah aktiva
b. Kewajiban lancar,kewajiban tidak lancar,dn jumlah kewajiban
c. Penjualan /pendapatan usaha
d. Badan usaha
e. Laba bersih
f. Uraian dalam bentuk tabel dan narasi
3. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal, penjelasan tentang:
a. Tujuan dari ikatan tersebut
b. Sumber dana yang di harapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut
c. Mata uang yang menjadi denominasi
d. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait
4. Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi
5. Uraian tentang komponen-komponen substansial dari pendapatan atau beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan
6. Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain dengan, jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa yag baru
7. Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan dan pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama dua tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari dua tahun
8. Informasi dan fakta material yang terjadi setalah tanggal laporan akuntansi, uraian kejadian penting setelah tanggal laporan kuntansi termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha dimasa mendatang
9. Uraian tentang prospek usaha perusahaan,uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya
10. Uraian tentang aspek pemasaran, uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan,antara lain meliputi pangsa pasar
11. Pernyataaan mngenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang di umumkan atau dibayar selama dua tahun buku terakhir
a. Besarnya dividen untuk masing-masing tahun
b. Besarnya payout ratio
12. Realiasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumuklatif sampai dengan saat terakhir apabila belum dinyatakan habis.dalam hal terdapat perubahan dari prospectus agar dijelaskan.
13. Informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi, restrukturisasi utang / modal,transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan sifat transaksi dengan pihak afiliasi.
14. Uraian mengenai perubahan peraturan pemerintah yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan,uraian mengenai perubahan pemerintahan dan dampaknya terhadap laporan keuangan
15. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi,uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi,alasan dan dampaknya terhadap laporan keuagan
VI. Good Corporate Governance
1. Visi dan misi perusahaan
2. Uraian Dewan Komisaris ,uraian memuat antara lain:
a. Ruang ingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing –masing anggota Komisaris, termasuk Komisaris Independen
b. Hubungan tugas antara Komisaris dan Komite Audit serta komite-komite lain yang ada
c. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris
d. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris
e. Program pelatihan untuk Dewan Komisaris
3. Uraian Direksi,uraian memuat antara lain:
a. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi
b. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Direksi
c. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Direksi
d. Program pelatihan untuk Direksi
4. Komita Audit, mencakup antara lain:
a. Nama,jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite Audit
b. Indepedensi anggota Komite Audit
c. Uraian tugas dan tanggung jawab
d. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit
e. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit
5. Komite nominasi,menckup antara lain:
a. Nama,jabatan,dan riwayat hidup singkat anggota Komite nominasi
b. Indepedensi anggota Komite nominasi
c. Uraian tugas dan tanggung jawab
d. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite nominasi
e. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite nominasi
6. Komite remunerasi ,mencakup antara lain:
a. Nama,jabatan,dan riwayat hidup singkat anggota Komite remunerasi
b. Indepedensi anggota Komite remunerasi
c. Uraian tugas dan tanggung jawab
d. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite remunerasi
e. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite remunerasi
7. komite-komite lain yang dimiliki oleh perusahaan,mencakup antara lain:
a. Nama,jabatan,dan riwayat hidup singkat anggota Komite lain
b. Indepedensi anggota Komite lain
c. Uraian tugas dan tanggung jawab
d. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite lain
e. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite lain
8. Uraian dan tugas fungsi sekretaris perusahaan
9. uraian mengenai pelaksanaan pengawasan dan pengendalian interen (internal audit and control)
10. Akuntan perseroan
a. Berapa periode audit akuntan telah mengaudit laporan keuangan perseroan
b. Besarnya fee audit
c. Jasa lain yang diberikan akuntan selaian jasa financial audit
11. Uraian mengenai risiko perusahaan,mencakup antara lain:
a. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan
b. Upaya untuk meminimalkan risiko tersebut.
12. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan.
Uraian mencakup jenis aktivitas dan biaya yang telah dikeluarkan terhadap total pendapatan.
Konsumen:uraian mengenai pengakuan hak-hak karyawan terutama mengenai persamaan kesempatan kepda seluruh karyawan.
Komunitas: uraian mengenai community development program yang telah diberikan dan kebijakan perusahaan atas hal ini termasuk tersedianya akses atas informasi yang relevan kepada komunitas.
Lingkungan kesejahteraan dan keamanan:urian mengenai standar yang dipakai untuk aktivitras kelestarian lingkungan,kesejahteraaan dn keamanan.
13. Akses informasi dan data perusahaan,uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepda publik misalnya melalui website,media massa, mailing list,bulletin,dan sebaginya.
14. Etika perusahaan,pernyataan tentang code of conduct,penyebaran kepada karyawan dan upaya penegakannya.
VII. Informasi Keuangan
1. Surat pernyataan Direksi tentang tanggung jawab Direksi atas Laporan Keuangan, sesuai dengan peraturan BAPEPAM No.VIII.G.11.tentang tanggung jawab Direksi atas Laporan Keuangan
2. Opini akuntan atas Laporan Keuangan,sesuai dengan SPAP-IAI
3. Deskripsi Auditor Independen di opini,deskripsi memuat tentang:
a. Nama dan tanda tangan
b. Tanggal Laporan Audit
c. No.Izin KAP (jika ada)
4. Laporan Keuanga yang lengkap,memuat secara lengkap unsur-unsur Laporan Keuangan
a. Neraca
b. Laporan laba rugi
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan arus kas
e. Catatan atas laporan keuangan
5. Penyajian laporan arus kas, memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Penggunaan metode langsung (direct method)
b. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas-aktivitas operasi,investasi,dan pendanaan
c. Pengungkapan aktivitas yang tidak memengaruhi arus kas
d. Emisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas kepada pelanggan (customer), karyawan, pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi
e. Penyajian penambahan dan pembayaran utang jangka panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan.
6. Ikhtisar kebijkan akuntansi,meliputi sekurang-kurangnya:
a. Konsep dasar penyajian laporan keuangan
b. Pengakuan pendapatan dan beban
c. Penilaian investasi
d. Penilaian dan metode penyusutan aktiva tetap
e. Dasar perhitungan laba per saham
7. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubngan istimewa, hal-hal yang harus diungkapkan antara lain:
a. Rincian jenis, nama pihak yang memiliki hubungan istimewa, dan jumlah piutang dan atau utang yang terkait
b. Dirinci jumlah masing-masing pos aktiva, kewajiaban, penjualan dan pembelian (beban) kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa beserta persentasenya terhadap total aktiva,kewajiban,penjualan dan pembelian (beban)
c. Penjelasan transaksi yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha utama dan jumlah utang/piutang sehubungan dengan transaksi tersebut
d. Sifat hubungan, jenis dan unsur transaksi hubungan istimewa
e. Kebijakan harga dan syarat transaksi serta peryataan apakah penerapan kebijakan harga dan syarat tersebut sama dengan kebijakan harga dan syarat untuk transaksi dengan pihak ketiga
8. Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan ,hal-hal yang harus diungkapkan:
a. Jenis dan utang pajak
b. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku
c. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini
d. Peryataan bahwa laba kena pajak (LKP) hasil rekonsiliasi telah sesuai dengan SPT
e. Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan pada neraca untuk setiap periode penyajian,dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada lapora laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aktiva atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca
9. Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing ,hal –hal yang harus diungkapkan:
a. Rincian aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing serta ekuivalennya dalam rupiah
b. Posisi neto dari aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing
c. Rincian kontrak valuta berjangka dn ekuivalen dalam rupiah
d. Kebijakan manajemen risiko mata uang asing
e. Apabila lindung nilai tidak dilakukan,alasan untuk tidak melakukannya
10. Komitmen dan kontijensi,hal- hal yang harus diungkapkan:
a. Untuk perikatan berupa perjanjian sewa,keagenan dan distribusi,bantuan manajemen,teknik,royalty,dn lisensi memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait,periode berlakunya perikatan, dasar penentuan kompensasi dan denda, jumlah beban atau pendapatan pada periode pelaporandan pembatasan-pembatasan lainnya
b. Untuk perikatan berupa kontrak/ perjanjian yang memerlukan penggunaan dana dimasa yang akan datang,seperti pembangunan pabrik, perjanjian pembelian,ikatan untuk investasi,dan sebagainya,memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian,periode berlakunya perikatan, nilai keseluruhan,mata uang,dan bagian yang telah direalisasi
c. Untuk pemberian jaminan /garansi memuat uraian tentang pihak-pihak yang dijamin dan yang menerima jaminan, yang dipisahkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga untuk pihak yang dijamin,latar belakang dikeluarkannya jaminan,periode berlakunya jaminan, nilai jaminan
d. Perkara/sengketa hukum dengan mengungkapkan pihak-pihak yang terkait, jumlah yang diperkirakan serta latar belakang,isi dan status perkara dan pendapat hukum (legal opinion)
e. Untuk peraturan pemerintah yang mengikat perusahaan seperti: masalah lingkungan hidup, diungkapkan uraian singkat tentang peraturan dan dampaknya terhadap perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa neraca merupakan laporan keuangan yang disajikan untuk menunjukkan kondisi keuangan perusahaan meliputi asset dan sumber perolehannya dari utang atau kewajiban dan atau moda (Equity).
Komponen-komponen pokok pada neraca meliputi aktiva (asset) yang terdiri dari aktiva lancer, aktiva tetap dan aktiva lain-lain. Kewajiban atau liability yang terdiri dari kewajiban lancer (jangka pendek) dan kewajiban jangka panjang. Modal atau equity yang terdiri dari modal sendiri, modal saham dan laba ditahan (laba yang belum dibagi).
3.2. Saran
Dengan adanya pembahasan makalah ini pemakala berharap dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pemakalah pada khususnya.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu, pemakalah mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah kami untuk selanjutnnya.